Nama | : Mujaini |
Website | : http://www.mujee.in |
Kategori | : Bisnis |
Pertanyaan Anda | : Apa
kunci dari sebuah Usaha? |
Mujaini | Anda bisa belajar dari berbagai macam sumber yang ada diinternet, saya merekomendasikan untuk belajar disitus dibawah ini : |
Kata
Alejandrino, setidaknya ada empat paradigma yang dapat membuat seorang
wirausaha menjadi sukses atau superior di tingkat persaingan usaha yang semakin
ketat.
Pertama,
seorang wirausaha harus mampu memprediksi kemungkinan dimasa mendatang. Sebab,
entrepreneur itu harus sarat ide-ide, seolah hanya melihat peluang dan kepuasan
pelanggan. Sedangkan eksekutif, adalah seorang yang senantiasa menyelesaikan
masalah yang timbul di perusahaan.
Paradigma
kedua, fleksibilitas dari sang wirausaha. “Seorang entrepreneur harus bisa
cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja maupun lingkungan usaha,”
paparnya. Nah, hal ini diyakini akan membawa perusahaan untuk terus bisa
bertahan.
Ketiga,
rule of the game, harus dinamis dalam mengantisipasi berbagai macam kemungkinan
sebagai kemampuan mengubah aturan main. Hal ini berkaitan erat dengan inovasi
atau penciptaan hal-hal baru dalam berbisnis. Perubahan sistem pembayaran tarif
telepon selular dari pascabayar ke prabayar merupakan contoh nyata perubahan
aturan main (rule of the games) yang sangat antisipatif.
Paradigma
keempat adalah kemampuan melanjutkan perubahan dari aturan atau bentuk yang
telah ada sebelumnya. “Inovasi yang kita buat dalam beberapa masa ke depan akan
selalu tertinggal. Kemampuan memperbaharui produk dan aturan main inilah yang
dapat membuat seorang wirausaha menjadi superior, “ tandas Alejandrino serius.
Kenyataan
lain mengungkap bahwa kewirausahaan seorang entrepreneur saja ternyata belum
cukup. Sebab, tentu ada keterbatasan-keterbasatan sang wirausaha itu sendiri
dalam menjalankan roda usahanya. Itu sebabnya seorang wirausaha tidak boleh
pelit dalam menularkan (mentransformasikan) ilmu entrepreneurshipnya kepada
individu-individu di setiap lini perusahaannya. Nah, ini yang disebut dengan
intrapreneurship atau intrausaha.
Sebab,
pada dasarnya, intrapreneurship adalah jiwa wirausaha yang juga merupakan hal
mutlak yang harus dibangkitkan pada individu-individu dalam suatu perusahaan.
Konon, intrapreneurship belakangan makin berkembang saat perusahaan pusing
tujuh keliling memikirkan pesaing-pesaing barunya yang memiliki sumber daya
manusia dengan tingkat entrepreneurship amat tinggi. “Timbulnya fenomena ‘baru’
seperti ini, pada akhirnya memaksa perusahaan untuk mentransformasikan jiwa
wirausahanya kepada individu-individu di organisasinya,” kata pakar pemasaran
dari Universitas Indonesia D. Rhenald Kasali.
Kedepan,
lanjutnya, kombinasi antara entrepreneurship dan intrapreneurship inilah yang
akan menjadi kendaraan untuk mencapai tujuan secara optimal. Jadi, ketika
manajemen dianggap mati dan digantikan kewirausaha, bukan berarti manajemen tak
diperlukan sama sekali. Manajemen tetap perlu, dan sebagai jawabannya ada pada
intrausaha. Jadi, intrausaha merupakan kombinasi antara wirausaha dengan manajemen,
karena jiwa entrepreneur juga tumbuh dari sebuah organisasi yang dijalankan
dengan mengadopsi manajemen sebagai sarana mentransformasikannya.
Memang,
seperti kata Rhenald, entrepreneurship wajib dimiliki setiap pemimpin (leader)
masa kini. Namun entrepreneurship dapat diciptakan, bukan hanya dilahirkan.
Karena itu, entrepreneur adalah seorang individu yang terorganisasi dengan
baik, bukan acak-acakan dan tak terstruktur.
Apakah
Menjadi Pengusaha Harus Kreatif?
Kata kreatif menurut Endro Wahyu M adalah
untuk merujuk sifat atau perilaku seseorang yang memiliki daya cipta atau
kemampuan untuk menciptakan. seorang pengusaha menururtnya selalu dituntut
untuk memiliki kreativitas yang tinggi secara terus menerus. Sebab para
pengusaha diharapkan dapat melakukan inovasi dengan menghasilkan hal-hal baru
yang berguna bagi masyarakat luas, atau menemukan cara-cara baru yang
memberikan nilai tambah terhadap sesuatu yang sudah ada sebelumnya.
Kelebihan
lain dari sifat kreatif yang melekat dalam diri pengusaha adalah kemampuannya
untuk melihat peluang dalam masalah-masalah yang muncul di masyarakat, dan
kemudian mampu menciptakan beragam produk dan jasa sebagai solusi untuk
mengatasi masalah dan tentunya juga meraih keuntungan. Atau yang sering kita
tahu, para pengusaha yang kreatif biasanya mampu menemukan terobosan-terobosan
baru sekaligus melakukan pembaharuan dari produk-produk yang sudah ada.
Kenapa
juga sebagai pengusaha kita harus kreatif? Karena kita dituntut selalu untuk
memiliki ide-ide bisnis yang berbeda dari yang lain (ide usaha baru yang keluar
dari kerumunan) dan memiliki gagasan yang sangat orisinal. Selain itu, seorang
pengusaha yang kreatif juga biasanya mampu bekerja secara cerdas. Misal, mampu
memanfaatkan teknologi internet untuk berjualan.
Kantornya
pun akhirnya yang sifatnya mobile office, dengan bermodalkan laptop dan
‘ngantor’ di manapun dia suka, tanpa terikat pada kantor secara fisik. Kalau
toh punya kantor pun ia mampu menciptakan sistem yang mapan, sehingga si owner
dapat mengontrol seluruh kegiatan bisnisnya hanya lewat HP, e-mail, dan laptop.
kalau sudah siap jadi pengusaha dan sarat dengan ide-ide kreatif, silakan Anda
mencoba memasuki belantara dunia usaha, dijamin untuk meraih sukses hanya tinggal
menunggu waktu saja.
Kalau
masalah kreatif menjadi penting sebagai persyaratan utama untuk menjadi
pengusaha, pertanyaan selanjutnya adalah, bagaimana kita bisa melatih &
mengasah bakat kreatif tsb. Di tahap awal barangkali yang terpenting adalah
mengkondisikan otak kita untuk mau berpikir kreatif. Agar otak kita dapat
terisi dengan hal-hal yang sifatnya kreatif ada beberapa cara yang semua orang
pasti bisa mencobanya.
Berikut
ada 8 cara atau tahapan yang dapat mengkondisikan seseorang untuk bisa berpikir
lebih kreatif :
Having
fun.
Bersenang-senanglah!
Kita harus selalu mengkondisikan diri selalu merasa fun, gembira, bahagia,
berpikir lepas tanpa merasa ada beban. Keluar dari rutinitas sehari-hari,
banyak jalan-jalan dan melakukan pengamatan dengan harapan dapat menemukan
ide-ide usaha yang kreatif. Bersenang-senang untuk menyegarkan pikiran kita,
agar kita mendapatkan ide-ide yang kreatif dan jangan bersenang-senang untuk
melepaskan semua beban pekerjaan sehingga terlena dan lupa akan tugas kita. Bersenang-senang
untuk melepaskan semua beban, ada waktunya.
Berpikir
bebas & tanpa batas.
Berpikirlah
bebas dan tanpa batas! Berpikir bebas tidak terlalu sempit dan mengikuti
mitos-mitos yang salah, tapi berpikirlah untuk menelurkan inovasi-inovasi yang
benar-benar kreatif dan tidak terikat akan pikiran yang membatasi kita untuk
bergerak selama itu tidak melanggar aturan yang merusak masyarakat sekitar.
Fokuskan
pikiran pada tujuan.
Untuk
menjadi kreatif di bidang usaha yang ditekuni atau yang ingin ditekuni, kita
harus selalu fokuskan pikiran kita pada tujuan yang memang hendak dicapai.
Jangan mudah berubah. Selalu visualisasikan bahwa sekarang Anda telah menjadi
orang yang kreatif dan mampu menemukan ide-ide bisnis yang dahsyat. Bayangkan
pula bahwa ide bisnis telah dijalankan dan sukses. Fokuskan dan berjuanglah
untuk mencapai tujuan Anda.
Jangan
batasi pikiran Anda dengan hal-hal yang tidak berguna
Hilangkan
batasan pikiran Anda untuk melakukan sesuatu atau memulai suatu usaha, Anda
akan membuka usaha tapi malu dengan tetangga, takut dicemoohkan, takut akan
bangkrut, takut tidak lancar, takut tidak berhasil dan ketakutan-ketakutan yang
lainnya yang akan membatasi ruang lingkup pikiran Anda untuk berkembang.
Ciptakan
input konstrukstif.
Caranya
tentu saja dengan mencari lebih banyak informasi dan pengetahuan melalui
bacaan, referensi, internet, bergaul, nonton bioskop, ngobrol dengan siapa
saja, jalan-jalan melakukan pengamatan, dsb. Mencoba untuk keluar dari
rutinitas sehari-hari. Belajarlah melihat apa yang tidak terlihat. Dengan
membiasakan diri untuk memiliki rasa keingintahuan yang besar akan membawa kita
menjadi orang yang pertama punya ide-ide tentang apa saja.
Bangkitkan
keberanian berinovasi.
Keberanian
dan keingintahuan adalah dua sifat yang memang harus dimiliki oleh orang yang
kreatif. Semangat untuk berani berinovasi ini penting untuk dikembangkan agar
diri kita terkondisi selalu berpikir kreatif. Ingat seorang Thomas Alfa Edison
pun berani mencoba hingga lebih dari seribu kali, hingga akhirnya berhasil
menemukan bola lampu pijar. Kegagalan bukanlah akhir dari usaha akan tetapi
kegagalan adalah pelajaran yang berharga yang mengajari kita bagaimana cara
yang benar. Karena kegagalan telah memperlihatkan kepada kita kesalahan yang
telah kita lakukan.
Pikirkan
kembali pikiran Anda.
Saat
merasa telah puas dengan pemikiran atau ide yang diperoleh, sebaiknya perlu
untuk dipikirkan kembali dan dianalisa dari cara pandang yang berbeda. Semakin
banyak jenis pemikiran yang didapatkan maka akan semakin banyak pula ide-ide
kreatif yang bakal diperoleh. Semakin banyak pula alternatif keberhasilan kita.
Ubah
ide lama menjadi ide yang lebih baru.
Sebuah
ide usaha yang kreatif biasanya juga berasal dari ide-ide usaha lama yang
dicoba untuk ditampilkann secara lain dan berbeda. Namun harus ada kelebihan-kelebihan
(benefit product) lain yang hendak ditawarkan. Juga tentunya untuk memberi
kemudahan dan kenyamanan bagi end user-nya.
Menjadi
pengusaha harus kreatif atau tidak, pada akhirnya berpulang kepada diri kita
masing-masing, karena kesuksesan di dunia usaha tergantung kepada sejauh mana
effort kita untuk berjuang mewujudkannya.
Sumber:
Majalah Bulanan: Kemandirian Karir & Finansial “$UKSE$”
|